Kamis, 28 Mei 2009

Life is love, the rest just details!

Life is love, the rest just details!

Di setiap detik dlm kesempatan hidup yang saya jalani, saya kerap berpikir saya hidup tidak sama sekali mempunyai arti. Baik dlm segi disiplin ilmu, maupun cara menjalani kehidupan. Demkian juga dengan hobi, ada yang menyebut saya aneh : sebab setiap pengeluaran sehari-harinya mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar saya masukkan dlm buku agenda pengeluaran saya yang setiap harinya membuat saya semakin menyadari bahwa setiap waktu yang aku habiskan semunya hanya sia-sia, setiap energi kehidupan yang saya kumpulkan saya habiskan untuk memperoleh kepusan daging yaitu “harta”. Namun sampai saat ini aku ternyata blom bisa memberikan suatu kebanggaan terhadap orang tua saya, adek2 saya, juga teman2 saya. Saya jadi berfikir “Untuk apa saya lahir di dunia ini, klo saya tidak bias memberikan seberkas kebahagiaan terhadap orang2 terdekat saya”.. Tanpa menyadari betapa banyak anungrah yang telah aku dapatkan, betapa banyak jumlah harta yang ada dalam diriku yang jauh lebih lama, lebih besar dan tidak harus merincinya dalm buku agenda pengeluran sebab semunya aku dapatkan secara Cuma-cuma dibandingkan dari harta yang aku cari sekuat tenaga yang harus aku rincikan dlm buku agenda pengeluaran. “Oksigen yang aku hirup setiap hari sangat mahal bagi mereka yang membeli oksigen dirumah sakit. Kesehatan yang aku miliki saat ini sangat nikmat bila dibandingkan dengan orang yang menagis kesakitan di UGD.

Dalam rangkaian kehidupan yang penuh renungan seperti ini, saya bersyukur sekali kepada Tuhan yesus kristus karna pada suatu hari, seorang dosen saya mengirimi saya e-mail yang berisi sebuah cerita yang sangat reflektif. Dengan rincian suatu kisah sepeti ini ; “Pinjam Rp 5.000, pa !! Membeli kebahagian dengan segepok uang cukupkah ???? Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya”.

Seperti biasanya Andrew, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di jakarta, tiba dirumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, sarah, putrid pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membuka pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

“Kok belum tidur“?

Sapa Andrew sambil mencium anaknya.

Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, sarah menjawab, Aku nunggu Papa pulang. Sebab Aku mau Tanya berap sih gaji Papa? Lho tumben, “ko nanya gaji Papa ?” mau minta uang lagi yah?

Ah nggak. Pengen tau azah ucap sarah singkat. Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata2 dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, sarah berlari mengikutinya, kalo satu hari Papa di bayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong katanya.

Wah pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur. Perintah Andrew. Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sarah kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5000,- enggak ?”

Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah. Tapi Papa… kesabaran Andrew pun habis. Papa bilang tidur ! hardiknya mengejutkan sarah.

Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok sarah di kamar tidurya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati dengan terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, Maafkan Papa Nak, papa sayang sama sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp 5.000,- lebih dari itupun papa kasih jawab Andrew.

Papa, aku nggak minta uang. Aku hanya pinjam nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini.

Iya, iya, tapi buat apa? Tanya Andrew lembut.

“aku menunggu Papa dari jam 8. aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku hanya ada Rp 15.000,- tapi karena papa bilang satu jam papa dibayar Rp 40.00,- maka setengah jam aku harus ganti Rp 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp 5.000,- makanya aku mau pinjam dari Papa kata Sarah polos.

Andrew pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru sambil meneteskan air mata. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia miliki selama ini, tidak cukup untuk membeli kebahagiaan anaknya.

Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya

Setelah aQ mendapat email tersebut. aQ br sadar ternyata, tanpa aQ memberikan segepok uang atau harta terhadap org2 sekeliling aQ, tpi memberikan sebuah “senyuman dan cinta” dari hati yang tulus,,,, telah melebihi nilai dari segalanya….

Hidup ini Adalah Cinta, Sisanya Hanyalah Penjelasan rinci dari cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar